Sayangnya informasi soal baterai cenderung simpang siur dan tak jarang saling bertentangan sehingga menimbulkan mitos keliru. Pengguna pun bisa dibuat bingung.
Apa saja mitos keliru yang sering diutarakan soal baterai ponsel? Berikut ini deftar sepuluh diantaranya :
1. Baterai Punya "ingatan"
Anda mungkin pernah mendengar saran agar secara rutin mengosongkan seluruh kapasitas baterai, kumudian mengisinya penuh-penuh agar "ingat" dengan kapasitas aslinya. Ada pula anjuran untuk tak mengisi baterai sebelum kosong.
Mitos ini sebenarnya salah karena siklus pengisian seperti itu tak mempengaruhi kinerja baterai. Sering-sering menigsi baterai sebelum benar-benar habis pun sebenarnya tak merusaknya. Efek ingatan alias "memory effect" memang pernah berlaku untuk baterai Ni-cad lama, tapi baterai Lithium lon modern tak berdampak.
2. Baterai harus diisi dengan charger bawaan
Beberapa charger berkualitas buruk bisa berbahaya buat ponsel. Namun bukan berarti anda selalu harus memakai charger bawaan ponsel untuk mengisi baterainya.
Charger USB manapun bisa dipakai untuk mengisi baterai ponsel, tapi kinerjanya akan berbeda-beda. Charger yang mampu menyalurkan 2 ampere, misalnya, bakal mengisi baterai lebih cepat dibandingkan charger 1 ampere.
Ada juga beberapa kemampuan khusus seperti fast charging yang hanya bisa digunakan apabila ponsel diisi dengan charger bawaan.
3. Baterai Ponsel Akan Rusak Apabila Diisi Semalaman
Menancapkan ponsel ke charger sebelum tidur adalah kebiasaan yang lazim dilakuakan banyak orang, mungkin juga termasuk kamu. Nah, apakah ini bisa mengakibatkan "overload" atau merusak baterai?
Maka jawabannya adalah tidak. Ponsel masa kini sudah cukup "pintar" untuk memutus arus listrik secara otomatis ketika baterai sudah terisi penuh, walaupun ia masih tersambung ke charger.
4. Jangan Pakai Ponsel Saat di charge
Menggunakan ponsel saat sedang di charge tidak akan berpengaruh buruk pada baterai. Entah digunakn atau tidak, baterai pondel akan terisi seperti yang seharusnya.
Lagipula, ponsel sering kali mengaktifkan dirinya sendiri ketika sedang di-chargw, misalnya untuk mengunduh update software lewat Wi-Fi atau sinkronisasi data. Jadi, jangan takut untuk memekai ponsel daat sedang diisi baterainya.
5. Mematikan Ponsel Bisa Merusak Baterai
Baterai di ponsel tidak akan rusak apabila perangkat tidak dimatikan. Memang, kapasitas baterai sedikit demi sedikit akan berkurang ketika perangkat dimatikan dan disimpan dalam waktu lama, tapi hal ini normal terjadi dan tak perlu dicemaskan.
Anda pun bisa memeatikan dan melepas baterai (apabila memungkinkan) tanpa perli khawatir. Tak salahnya pula mematikan ponsel beberapa saat untuk "mengistirahahtkan" perangkat. Proses reboot yang dilakukan setelahnya bahkan bisa menyelesaikan beberapa masalah terkait fungsi baterai.
6. Baterai Ponsel Harus Diisi Penuh sebelum digunakan
Banyak orang mengisi baterai ponsel hingga mencapai 100 persen sebelum mulai menggunakannya. Ini keliru karena tak ada keuntungan apapun yang bisa diperoleh dari hal tersebut.
Bahkan, baterai ponsel sebenarnya bekerja optimal ketika kapasitasnya berada 40 persen hingga 80 persen. Baterai kebanyakan ponsel juga diisi setengah penuh dari pabrik sehingga kanu bisa langsung menggunakannya begitu dikeluarkan dari kemasan.
7. Menaruh Baterai Di Freezer / Menjemur Bisa memperpanjang Umurnya
Mitos yang satu ini berasal dari masa lalau dan sama sekali tidak benar, apalagi bagi baterai Lithium-lon modern yang justru dapat mengalami kerusakan akibat panas atau dingin yang berlebihan.
8. Berselancar Di Intenet Adalah Kegiatan Paling Merusak Baterai
Kegiatan yang paling menyita kinerja adalah bermain game 3D yang rakus sumberdaya. Karena itu, bermain game juga merupakan kegiatan yang paling menguras baterai.
Berselancar di internet pun bisa cukup berdampak pada kapasitas baterai, tergantung jenis konten yang diakses. Online gaming dan video YouTube, misalnya akan lebih cepat mengurangi daya tahan baterai ketimbang browsing konten berbasis teks.
9. Mematikan Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS Akan Memperpanjang Umur Baterai
Ketika fungsi in hanya akan memakai listrik ketika dijalankan, misalnya GPS yang akan aktif ketika pengguna menjalankan aplikasi pemetaan. Menyalakan Bluetooth,GPS, dan Wi-Fi pun tak akan telalu berpengaruh pada kapasitas baterai secara keseluruhan.
Masih ingin menghemat baterai? Anda bisa mengurangi tingkat kecerahan layar karena komponen ini adalah yang paling menguras daya baterai pada ponsel.
10. Task Manager Membantu Baterai Bertahan Lebih Lama
Apabila task manager pihak ketiga sebenarnya tak membantu memperpanjang masa hidup baterai lebih lam dibanding task manager bawaan, meskipun menawarkan kemampiuan untuk memasukan proses tertentu ke dalam whitelist / blacklist.
Task manager bisa berguna untuk mengendalikan aplikasi yang berjalan, tapi jangan berasumsi bahwa ia akan turut memperpanjang umur baterai.
Nah, itu 10 mitos yang mungkin sering simpang-siur informasinya. Semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "10 MITOS TENTANG "CHARGER" BATERAI PONSEL YANG KELIRU"